" Selamat Datang di HKBP Perumnas Tangerang, Ress. Perumnas Tangerang. Tuhan Yesus Memberkati & Menyertai. "
JADWAL KEBAKTIAN UMUM
Jam 06.00 Kebaktian Bahasa Batak
Jam 07.30 Kebaktian Sekolah Minggu
Jam 10.00 Kebaktian Bahasa Batak
Jam 15.30 Kebaktian Remaja
Jam 19.00 Kebaktian Bahasa Indonesia

Sekjend HKBP: Isu Begu Ganjang Disebarkan Provokator



Sumatera Utara Hari ini Selasa, 24 Juli 2012Pkl. 08:38 WIB

MedanBisnis – Tarutung. 
Maraknya peristiwa kekerasan yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), khususnya isu begu ganjang, hingga selalu menyebabkan korban jiwa. HKBP menilai, kasus-kasus kekerasan akibat isu begu ganjang erat kaitannya dengan ketimpangan ekonomi masyarakat.

Hal itu dikatakan Sekretaris Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt Ramlan Hutahaean MTh, kemarin, di Kantor Pusat HKBP, di Pearaja Tarutung, Taput.

Dia mengatakan, faktor kecemburuan merupakan salah satu penyebab seseorang, dituduh memiliki begu ganjang, seperti yang terjadi baru-baru ini di Desa Aek Raja, Kecamatan Parmonangan, Taput. Pada peristiwa itu tiga warga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan warga desa yang sama. Bahkan, massa merusak harta benda korban, di antaranya, pengrusakan rumah dan kendaraan.

“Provokator ditengarai sebagai faktor yang merupakan dalang terjadinya tindakan kekerasan bagi warga yang dituduh memiliki begu ganjang. Provokator itu adalah manusia licik yang dapat menimbulkan kekacauan, yang sering dijuluki pengacau,” katanya.

Pdt Ramlan Hutahaean MTh mengatakan, tindakan provokasi yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab merupakan hal kedua yang dapat mengakibatkan kekerasan bagi yang dituduh memiliki begu ganjang. Manusia paling gampang diprovokasi oleh provokator dan manusia miskinlah yang paling gampang diprovokatori.

“Hal inilah karena faktor kecemburuan sosial yang tidak terbendung. Perlu diingat, tidak ada begu ganjang di dunia ini,” katanya.

Dia mengimbau, pemerintah sudah sepatutnya memberi perhatian kepada pembangunan ekonomi masyarakat, yang akan bermanfaat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Tentunya, dengan melakukan program pembangunan secara berkesinambungan, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan.

HKBP sebagai Gereja, tegas Ramlan Hutahaean, tidak henti-henti memberikan penjelasan dan pembinaan, baik kepada pelayan maupun warga jemaat, bahwa isu begu ganjang sama sekali tidak ada dan sangat bertentangan dengan iman Kristen.

“Kita mengimbau kepada masyarakat untuk menahan diri terhadap tindakan provokatif, isu yang tidak berdasar dan tidak bertanggungjawab. Apalagi, sampai melakukan kekerasan kepada saudara sendiri,” katanya. (ck – 07)

St.JEB || Sumber: Harian MedanBisnis

Artikel Terkait Lainnya Seputar:



-----

0 komentar:

=============