Perubahan adalah bagian tak terpisah dari perjalanan waktu. Perempuan sebagai bagian dari umat manusia turut pula mengalami perubahan itu, paling tidak mencakup dua hal. Pertama, kaum perempuan terus bergerak ke depan, ikut serta dalam kemajuan peradaban manusia. Ini terlihat dari ragamnya profesi dari berbagai sektor pekerjaan yang sudah ditekuni perempuan. Fakta menunjukkan bahwa selama kurun waktu 10 tahun terakhir, predikat juara pertama di STT HKBP Pematangsiantar didomunasi oleh perempuan. Kedua, muncul gerakan feminisme-ekstrem, gerakan yang dengan segala upaya “memerangi” setiap pola patriarkhi yang dianggap menindas kaum perempuan selama ini. Sayangnya perlawanan itu sangat radikal, misalnya saja ada upaya mengganti semua istilah Alkitabiah menjadi feminin. Jadi nama “Allah Bapa” itu, berdasarkan pemahaman ini, seharusnya dituliskan menjadi “Allah Ibu”.
Paparan tadi mengemuka dalam pengarahan umum yang disampaikan Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. J. Sirait mewakili Ephorus HKBP dalam acara pelantikan Panitia Konferensi dan Pertemuan Raya Perempuan HKBP 2012 pada Selasa (6/3) bertempat di Ruang Ibadah, kompleks Kantor Pusat HKBP, Tarutung. Acara ini didahului dengan ibadah yang dimulai pada pukul 10.30 WIB. Khotbah dipetik dari Efesus 1:3 yang disampaikan Pdt. Marudur br. Siahaan, MTh.
Setelah khotbah, masih dalam rangkaian ibadah, dilaksanakan pembacaan SK Ephorus HKBP No. 43/08/II/2012 tentang penetapan susunan Panitia Konferensi dan Pertemuan Raya Perempuan HKBP 2012 dan pelantikan panitia yang dilaksanakan Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. J. Sirait. Konferensi dan pertemuan raya ini dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 3-6 Mei 2012 di Seminarium Sipoholon, Tarutung di dalam terang Tema, “Dan Mengenakan Manusia Baru, Yang Telah Diciptakan Menurut Kehendak Allah Di Dalam Kebenaran Dan Kekudusan Yang Sesungguhnya” serta Sub Tema, “Dengan Konferensi dan Pertemuan Raya ini, Kaum Perempuan HKBP memantapkan hidup dan persekutuannya di dalam kebenaran dan kekudusan Allah”.
Seusai acara ibadah pelantikan, dilangsungkan rapat perdana panitia yang dipimpin oleh Ketua Umum Panitia Konferensi dan Pertemuan Raya Perempuan HKBP 2012, Ny. Maddin Sihombing br. Napitupulu didampingi Sekretaris Umum Panitia Konferensi dan Pertemuan Raya Perempuan HKBP 2012, Biv. Sentiria br. Sitorus.
Dalam rapat disepakati akan diadakan penyempurnaan susunan panitia lengkap dengan fokus utama supaya setiap anggota panitia berasal dari warga HKBP yang komit untuk kemajuan pelayanan HKBP, khususnya pelayanan perempuan HKBP. Dalam diskusi mengemuka pemikiran supaya kegiatan konferensi dan pertemuan raya ini diisi dengan materi ceramah yang aktual, sesuai dengan pergumulan perempuan HKBP saat ini, misalnya mengenai etika dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Juga diharapkan kegiatan ini tidak berkutat hanya pada tataran orasi, melainkan juga dibarengi dengan aksi pelayanan kepada masyarakat, misalnya kegiatan penanaman pohon oleh peserta konferensi.
Dari rangkaian acara pelantikan dan rapat perdana panitia ini terlihat betapa HKBP tetap berupaya melaksanakan pelayanan holistik kepada seluruh warga jemaatnya. Perhatian khusus kepada kaum perempuan melalui penyelenggaraan Konferensi dan Pertemuan RayaPerempuan HKBP 2012 ini merupakan peluang bagi perempuan HKBP menjawab tantangan dan pergumulan HKBP. Perjalanan HKBP tak berakhir hanya di usia 150 tahun. Perjalanan itu masih panjang. Masih harus ditempuh dalam iman dan pengharapan kepada Tuhan Yesus Kristus, Raja Gereja.
Sumber: HKBP-Pearaja
0 komentar:
Posting Komentar