Parapat, (16/06/2013)
Tepat pukul 09.30 Wib, rombongan pimpinan gereja Protestan Wesfalia Jerman Praeses (Ephorus) Anette Kurschus didampingi OKR Dr. Ulrich Moeller tiba di HKBP Parapat yang disambut hangat oleh Ephorus HKBP Pdt. W.T.P. Simarmata, MA, Kepala Departemen Koinonia Pdt. Welman P. Tampubolon, STh, Kepala Departemen Diakonia Pdt. Bihelman D.F. Sidabutar, STh, MM, Panitia dan Pemerintah Kab. Simalungun, Majelis dan ribuan jemaat HKBP Parapat. Luapan kegembiraan jemaat HKBP tampak dengan lambaian tangan dan berkali-kali ucapan kata Horas.
Suasana Penyambutan |
Kebaktian bersama di Gereja HKBP Parapat langsung dipimpin oleh Ompui Ephorus HKBP, dengan Liturgis kepala Departemen Koinonia, pembaca Warta Jemaat oleh Pendeta Ressort HKBP Parapat Pdt. A.S.P. Hutauruk, STh, Doa Syafaat oleh Praeses Distrik V Sumatera Timur Pdt. Victor Sihotang, STh dan Khotbah disampaikan oleh Praeses (Ephorus) gereja Protestan Wesfalia Jerman Rev. Anette Kurschus. Dalam ucapan selamat datang mewakili Panitia dan Jemaat serta Pemerintah Kab. Simalungun mewakili Bupati Dr. J.R. Saragih, bapak Wilson Simanihuruk menyampaikan selamat datang kepada Rombongan pimpinan gereja wesfalia Jerman. Menurut pak Wilson acara hari ini merupakan kasih karunia Kristus dimana dari sekian banyak gereja HKBP yang lain, namun HKBP Parapat mendapat tempat yang istimewa atas kehadiran pimpinan gereja Protestan Wesfalia. Tentunya hal ini menjadi kebanggaan bagi HKBP Parapat dan juga Pemerintah Kab. Simalungun dan masyarakat Danau Toba, ungkapnya. Bapak Wilson juga menyampaikan bahwa dengan kunjungan ini kiranya wisata Danau Toba diberitakan di Negara Jerman sehingga mendatangkan para wisatawan ke Danau Toba yang tentunya akan semakin meningkatkan perekonomian warga dan masyarakat daerah Danau Toba dan sekitarnya. Dalam kata sambutannya mewakili rombongan EKvW, OKR Dr. Ulrich Moeller mengucapkan terimakasihnya atas sambutan dan keramahan Pimpinan HKBP, Pemerintah Kab. Simalungun, Majelis dan seluruh Jemaat HKBP Parapat. Ulrich juga menyampaikan bahwa kunjungan mereka adalah mau belajar situasi umat Kristen dan masyarakat Indonesia. Bahkan teramat senang dapat beribadah bersama dengan ribuan jemaat yang sangat ramah menyambut kedatangan mereka. Dr. Ulrich menyebutkan bahwa EKvW telah lama bermitra dengan HKBP dan selama ini berjalan dengan amat baik. Menurutnya, hal apa yang bisa menghubungkan orang-orang Kristen interkontinental, adalah tak lain oleh karena kasih Kristus.
Dalam ibadah bersama ini pula, Annette Kurschus mempersembahkan dan mengalungkan sebuah kalung Salib berwarna kuning emas sebagai kenang-kenangan kepada Ompui Ephorus HKBP. Dimana kalung salib tersebut dipesan khusus dan dikerjakan oleh seorang ahli yang mengerjakan benda-benda sakral. Salib yang diberikan kepada Ephorus HKBP ini, akan diserahkan Ephorus kemudian kepada Ephorus yang berikutnya. Oleh Annette disebutkan bahwa kalung salib ini symbol bukan hanya supaya ada tanda-tanda khusus tetapi ini sebuah penghayatan khusus keterikatan kita di dalam Kristus Yesus. Annette mengatakan bahwa ia memberikan ini “Sebagai saudara-saudariku di dalam Yesus Kristus.” Kalung tersebut untuk digunakan oleh Ompui Ephorus dan nantinya akan dapat diteruskan kepada Ephorus HKBP lainnya. Dengan terharu Ephorus HKBP menyampaikan rasa terimakasih atas pemberian tersebut, Ephorus menyatakan bahwa inilah kali kedua Ephorus HKBP diberikan kalung salib oleh Saudara-saudara di luar negeri, yang pertama dari Lutheran Church of America yang diterima oleh Ephorus Pdt. G.H.M. Siahaan, dan inilah yang kedua dari Evangelische Kirce von Wesfalen yang diterima oleh Ephorus Pdt. W.T.P. Simarmata, MA. Ephorus didampingi Kepala Departemen Koinonia dan Kepala Departemen Diakonia menyerahkan cindera mata berupa plangkat berbentuk rumah adat kepada Praeses Annette dan Seruling serta Kecapi kepada Dr. Ulrich.
Pada khotbahnya Praeses (Ephorus) Annette menyatakan bahwa kadang-kadang kita tidak merasa adalah duta-duta Kristus. Padahal itu merupakan tugas kita semua, menjadi Duta Kristus. Firman Tuhan tegas dan jelas memampukan kita sebagai duta-duta. Seorang Duta adalah seorang yang ingin tahu, bisa melihat perbedaan-perbedaan dan bisa menjelaskannya. Duta harus bisa melihat kenyataan di masyarakat dan dia harus memperjuangkan hal itu. Ketika orang membisu, maka Duta membuka mulutnya untuk menyuarakannya. Kita saling membutuhkan dan saling bersatu, kampung halaman kami jauh di Jerman, tetapi disini kami menemukan kampung halaman dan disini kami menemukan tetangga-tetangga kami, ungkapnya.
Usai kebaktian bersama, di halaman depan Gereja HKBP Parapat, Pimpinan HKBP menyerahkan selempang ulos Batak, lalu melakukan kegiatan penanaman pohon di halaman gereja. Pada kata-kata penutupnya, Ompui Ephorus menyampaikan rasa terimakasih kepada Panitia, Bupati Kab. Simalungun, Kapolsek, Camat serta kepada Pendeta Ressort dan seluruh jemaat HKBP Parapat atas terselenggaranya acara penyambutan yang begitu baik. Setelah manortor bersama dengan Annette dan Dr. Ulrich, rombongan menuju Mesjid Raya Taqwa Parapat, merupakan agenda kunjungan dan silaturahmi dengan umat Muslim, sebagai buah dari kebersamaan dan saling menghormati. Acara ramah tamah di halaman gereja HKBP Parapat berakhir pukul 15. 45 Wib dengan doa penutup oleh Kepala Departemen Koinonia. Informasi yang tim redaksi website terima, dijadwalkan esok pagi, sebelum rombongan menuju Rumah Sakit HKBP di Balige dan Panti Karya Hephata, akan diadakan acara penaburan benih ikan di Danau Toba.
Sumber: http://hkbp.or.id
Sumber: http://hkbp.or.id
0 komentar:
Posting Komentar