Medan, (09/06/2013)
“Luar biasa…”, demikian spontan respon Jemaat GKJ Agung Sei Rotan, Tembung Medan ketika menyaksikan Ompui Ephorus HKBP Pdt. W.T.P. Simarmata, MA dan Ompungboru H.L. Br. Purba mengenakan pakaian adat Jawa. Tampil bagaikan orang Jawa dengan senyum yang penuh keramahan. Salah seorang Jemaat berbisik sambil tersenyum, “Lebih mirip orang Jawa ya ?”
Suasana ini terjadi saat Ompui Ephorus HKBP Minggu, 09 Juni 2013 melakukan kunjungan pastoral dan ibadah bersama dengan jemaat GKJ Agung Sei Rotan. Kunjungan Ompui Ephorus HKBP disambut hangat oleh jemaat yang merasa bangga karena pucuk pimpinan HKBP mau berkunjung ke gereja mereka yang jumlah jemaatnya cukup kecil.
Saat acara ibadah berlangsung, bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Ibadah tersebut langsung dipimpin oleh Ompui Ephorus dan liturgis dibawakan Pdt. Nikson Simanjuntak, S.Th. Turut juga hadir dalam ibadah tersebut jemaat HKBP Sidorame, HKBP Sudirman, HKBP Glugur dan HKBP Martubung.
Dalam khotbahnya, Ephorus mengatakan ada 2 kuasa di dalam hidup ini. Kuasa mematikan dan kuasa menghidupkan. Kuasa mematikan itu terjadi seperti saat Kain membunuh Habel, namun kuasa menghidupkan itu harus terjadi pada saat ini. Karena itu kita harus melayani, menolong dan menyembuhkan sebab jiwa seperti itulah yang dibutuhkan oleh gereja saat ini yaitu kuasa yang menghidupkan. Dengan kuasa dan kasih, Allah mampu melakukan dan menghidupkan iman setiap manusia. Orang Kristen haruslah berdiakonia, yakni berjiwa menolong, membantu, melayani, memiliki aksi dan tindakan untuk berbuah menopang orang lain. Dalam nats khotbah ini kita diajak untuk mengerti bahwa dalam keadaan apapun Tuhan pasti melihat, berbuat dan menolong orang yang berseru dan meminta kepadanya. Maka mintalah maka akan diberikan-Nya. Hidup ini adalah langkah awal kita menuju tempat yang tidak ada lagi tangisan yaitu Sorga yang baka, ucap Ephorus penuh hikmat. Usai Khotbah, Ompui Ephorus juga langsung memberikan kenang-kenangan berupa Alkitab secara simbolis kepada 6 jemaat yang mewakili Parhalado, Bapak, Ibu, Remaja dan Sekolah Minggu. Ompui menyerahkan Alkitab sejumlah 50 ex kepada seluruh jemaat GKJ agar mereka semakin semangat dan rajin untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan.
Saat memberikan sambutan, Bpk. Kartito mewakili jemaat GKJ dan sekaligus sebagai ketua pembangunan gereja tersebut merasa sangat terharu, bangga dan berbahagia menerima kunjungan Ompui Ephorus HKBP, dan bahkan menerima pemberian Alkitab dari Ompui Ephorus. Tidak mengira bahwa Seorang Ompui Ephorus mau mengunjungi mereka yang kecil. Bagi mereka, hati dan perhatian Ompui Ephorus sungguh mulia dan patut dipuji. Maka sebagai ungkapan hati yang bahagia, jemaat GKJ Agung Sei Rotan langsung mengenakan pakaian adat kerajaan Jawa kepada Ompui Ephorus HKBP dan Ompungboru. Tampaklah pemandangan menarik dimana Ompui tampil gagah dengan pakaian kebesaran kerajaan Jawa. Penampilan Ompui Ephorus dengan pakaian kebesaran Jawa ini, menjadi pusat perhatian seluruh jemaat yang dengan senyuman dan tertawa senang menyaksikan Ompui Ephorus dan Ompungboru cocok mengenakan pakaian Kebesaran Jawa tersebut. Jemaat bertambah bahagia setelah mereka menyaksikan langsung betapa dekat dan akrabnya seorang Ephorus kepada jemaatnya. Menurut Pak Kartito, pakaian Adat ini merupakan pakaian adat yang dipakai oleh para Raja di Jawa, menurut adat mereka hanya dikenakan kepada “Gusti Rodjo Sejogodroyo”, artinya kepada para raja dan juga petinggi-petinggi yang sangat dihormati.
Kartito sangat mengapresiasi kedatangan pucuk pimpinan HKBP tersebut. Keterangan Pak Kartito, pada tanggal 17 Juli 1968 Kristen masuk pertama sekali ke Sei Rotan, Batang kuis, Bandar Kalipah dan melakukan baptisan kudus pertama sekali kepada 40 jiwa bersuku Jawa. Maka setelah dibaptis pada tanggal 21 Juli 1968, jumlah jemaat GKJ Agung Sei Rotan sebanyak 21 KK, dimana yang menjadi pimpinan jemaat saat itu adalah Bpk. Johannes sebagai Evangelis yang berasal dari Jawa. Karena melihat keseriusan jemaat untuk beribadah maka salah satu jemaat memberikan lahannya untuk didirikan tempat beribadah dengan ukuran bangunan pertama seluas 6 x 12 m, maka tahun 1970 berdirilah Gereja. Jemaat terus berupaya dan dengan gigih meneruskan pembangunan yang dipimpin oleh Pdt. Syarif Amsal dan bangunan pun semakin luas menjadi 12 x 14 m hingga inang Pdt.R. Sitorus menyelesaikan pembangunan gereja ini hingga tuntas. Namun saat ini juga mereka didesak untuk membangun tembok dibelakang gereja mereka, sebab tanahnya sudah mulai longsor sehingga mereka takut ketika hujan nanti dapat mengakibatkan luapan sungai masuk kedalam pekarangan gereja.
Dalam sambutannya Ompui mengatakan bahwa sudah sepantasnya untuk memberikan semangat, dorongan dan juga turut mengunjungi jemaat-jemaat yang kecil, jauh dipelosok dan bahkan yang tengah mengalami pergumulan berat. Itu makanya, sebagai bagian dari pelayanan, Ompui Ephorus sangat bersukacita bisa mengunjungi dan bertemu langsung dengan seluruh jemaat GKJ Agung Sei Rotan. Tentunya dengan kunjungan ini, jemaat semakin lebih bergiat dalam kehidupan membangun kasih persaudaraan dengan siapa saja termasuk dengan sesama jemaat. Harapan Ephorus, kiranya jemaat GKJ Agung terus menerus hidup dalam semangat tak mengenal lelah membangun pelayanan dan berkembang menjadi jemaat yang lebih mapan penuh cinta kasih. Ephorus menyebutkan bahwa gereja GKJ ini tahun depan akan direncanakan menjadi 1 Ressort, yang kontan saja disambut riuh tepuk tangan jemaat tanda sukacita. Sebab menurut Ompui, sudah ada 3 gereja yaitu: Sei Rotan, Kampung Kolam dan Medirsan. Ephorus juga menyatakan bahwa HKBP senantiasa berupaya menjadi berkat bagi dunia, ungkap Ephorus mengakhiri sambutannya dengan tersenyum. Acara berlangsung dengan baik dan tentram hingga acara selesai dan ditutup dengan doa oleh Pdt. Sedyo Joyo, STh.
Tuhan Memberkati seluruh jemaat dan seluruh para pelayan Tuhan yang melayani demi kemuliaan nama-Nya.
Tuhan Memberkati seluruh jemaat dan seluruh para pelayan Tuhan yang melayani demi kemuliaan nama-Nya.
Sumber: http://hkbp.or.id
0 komentar:
Posting Komentar